Bapak ('48-'15)

BAPAK
Sesosok laki-laki yang paling hebat di mata anak-anaknya
Bapak memang bukan sesosok laki-laki yang selalu ada 24 jam
Tahu kenapa?
Karena hari-harinya dipenuhi dengan amanah besar
Bekerja!
Bekerja untuk mencari nafkah
Untuk memberikan anak-anaknya
Kehidupan yang nyaman
Mulai dari sandang pangan papan
Bapak
Bukan juga sesosok yang romantis
Bukan sesosok yang perhatianya seperti ibu
Bukan sesosok yang mudah menujukkan kasih sayangnya
TAPI
Romantis, perhatian dan kasih sayangnya disalurkan melewati ibu
Ketika jam 9 lewat anaknya belum sampai rumah
Mata bapak mulai memerah
Menahan rasa kantuknya untuk menunggu anak tersayang
Deg-degan jantungnya mulai mengencang
Yaa, karna takut anak kesayangannya terjadi sesuatu
Materi?
Sesosok lelaki yang tidak pernah pelit dengan anaknya
Sesosok lelaki yang tidak perhitungan dengan anaknya
Tapi dan tapi lagi
Bapak sangat perhitungan untuk dirinya sendiri
Bapak pelit
Bapak enggan menggunakan uangnya
Apalagi kebutuhan tersebut tidak mendesak
Mendesak saja bapak enggan
Apalagi hanya keinginan belaka
Bapak
Sesosok lelaki yang posisinya tidak bisa digantikan oleh siapapun
Bahkan kakak atau adik laki-laki, paman, kakek atau siapun silsilah laki-laki dikeluarga


Ibu-Bapak 


Bapak, selamat ulang tahun yang 67 tahun. Gak terasa umur bapak sudah hampir kepala 7. Gak terasa bapak masih dalam keadaan yang sehat-sehat. Bapak, maafkan anakmu ini yang belum bisa memberikan bapak kebahagiaan. Malah sebaliknya kan? Sikap anakmu ini membuat darah tinggi bapak selalu naik. Membuat sakit kepala bapak bermunculan terus-menerut. Maafkan anakmu ini yang tidak bisa menunjukan rasa sayangnya, maafkan anakmu ini pak.
Pak di umur bapak yang ke 67 ini, imut berharap banget bapak bisa merubah fikiran bapak. Merubah pola fikir bapak supaya bapak mau berobat. Supaya keadaan bapak bisa lebih baik dari sekarang, supaya bapak bisa sehat kayak dulu lagi. Pak, imut seneng banget pas bapak udah agak mendingan. Pas bapak udah bisa melihat imut pergi ke kampus, pas bapak nungguin imut kalo imut belom pulang. Tapi saat ini bapak belum bisa seperti ini lagi, kesehatan bapak sepertinya mulai menurun. Pak, berobatlah. Imut mau bapak hadir menemani imut saat wisuda, imut mau bapak yang menjadi wali ketika imut menikah. Imut mau bapak melihat cucu-cucu yang lucu dari ini. Imut mau bapak merasakan kesuksesan yang telah imut lakukan.
Pak, maaf imut belum bisa seperti abang yang membiayai pengobatan bapak. Maafkan imut belum  kbisa seperti kaka yang memberikan bapak uang, perhatian dan kasih sayang. Maafkan imut belum bisa seperti teteh yang pijetannya enak, yang selalu nelfon bapak kalo sedang khawatir dengan bapak.
Hah, anak macam apa imut ini. Imut baru sadar ketika imut jauh dari bapak. Imut rindu kasih sayang bapak ketika imut tidak dirumah.
Pak sungguh, imut mencintai bapak karena Allah. Imut mencintai bapak pak. Imut sayang sama bapak. Sunggu pak!
Tapi imut bingung bagaimana menunjukkan cinta dan sayang imut ke bapak.

Selamat ulang tahun bapak. Dari anakmu imut yang setiap hari selalu membuat bapak marah :”)


selasa, 07 April 2015
disaat PKL I, di kamar depan
dengan penyesalan dan air mata yang menemani

Komentar